PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT
(Modul
ini disusun untuk memenuhi tugas pada matakuliah Pendidikan Pancasila)
Dosen
Pengampu:
Dwi
Afrimetty T., S.H, M.H.
Disusun Oleh:
Kurnia Dewi Utami (4115143758)
FAKULTAS ILMU SOSIAL
JURUSAN ILMU SOSIAL POLITIK
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2015
PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT
A. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pancasila sebagai system filsafat adalah suatu kesatuan
yang saling berhubungan untuk satu tujuan tertentu, dan saling berkualifikasi
yang tidak terpisahkan satu dengan yag lainnya. Jadi pancasila pada dasarnya
satu bagian atau unit-unit yang saling berkaitan satu sama lain, dan memiliki
fungsi serta tugas masing-masing.
Sistem adalah suatu kebulatan
atau keseluruhan, yang bagian dan unsurnya saling berkaitan (singkron), saling
berhubungan (konektifitas), dan saling bekerjasama satu sama lain untuk satu
tujuan tertentu dan merupakan keseluruhan yang utuh.
Filsafat dalam bahasa inggris
yaitu Philosophy, adapun istilah filsafat berasal dari bahasaa Yunani yaitu
Philosophia, yang terdiri atas dua kata yaitu Philos (cinta) atau Philia
Persahabata, tertarik, kepada) dan Sophos (Hikmah, Kebijaksanaan, Pengetahuan,
Keterampilan, Intelegensi). Jadi secara etimologi, filsafat berarti cinta
kebijaksanaan atau kebenaran (love of wisdom). Orang disebut filosof yang dalam
bahasa Arab disebut failasuf. Dalam artian lain Filsafat adalah pemikiran
fundamental dan monumental manusia untuk mencapai kebenaran yang hakiki (Hikmat
kebijaksanaan); karenanya keberadaan ini diakui sebagai nilai kebenaran ini
diakui sebagai nilai kebenaran terbaik, yang dijadikanpandangan hidup (Filsafat
hidup, Weltanschauung). Berbagai tokoh filosof dari bebagai bangsa menemukan
dan merumuskan system filsafat sebagai ajaran terbaik mereka; yang dapat
berbeda atar ajaran filosof. Karena itulah berkembang berbagai aliran filsafat
: materialism, idealism, spiritualisme, realisme, dan berbagai aliran modern :
rasionalisme, humanism, individualism, liberalism, kapitalisme,
marxisme-komunisme; sosialisme dll.
B. TUJUAN
1. Memberikan penjelasan mengenai Pancasila sebagai system filsafat
bangsa Indonesia
2. Meningkatan
mutu dan kompetensi mahasiswa
UNJ dalam mempelajari Penidikan
Pancasila (Pancasila sebagai system filsafat)
C. URAIAN MATERI
Faktor
timbulnya keinginan manusia untuk berfilsafat adalah :
· Keheranan, sebagian filsuf berpendapat bahwa adanya
kata heran merupakan asal dari filsafat. Rasa heran itu akan mendorong untuk
menyelidiki dan mempelajari.
· Kesangsian, merupakan sumber utama bagi pemikiran
manusia yang akan menuntun pada kesadaran. Sikap ini sangat berguna untuk
menemukan titik pangkal yang kemudian tidak disangsikan lagi.
· Kesadaran akan keterbatasan, manusia mulai
berfilsafat jika ia menyadari bahwa dirinya sangat kecil dan lemah terutama
biladibandingkan dengan alam sekelilingnya. Kemudian muncul kesadaran akan
keterbatasan bahwa diluar yang terbatas pasti ada sesuatu yang tidak terbatas.
Pada umumnya terdapat dua
pengertian filsafat yaitu filsafat dalam arti produk dan filsafat dalam arti
proses. Selain itu ada pengertian lain, yaitu filsafat sebagai pandangan hidup.
Disamping itu, dikenal juga filsafat dalam arti teoritis dan filsafat dalam
arti praktis.
Filsafat dapat
diklasifikasikan sebagai berikut :
Filsafat sebagai produk yang
menyangkut pengertian.
1.
Filsafat sebagai jenis
pengetahuan, ilmu, konsep, pemikiran-pemikiran dari para filsuf pada zaman
dahulu yang lazimnya merupakan suatu aliran atau system filsafat tertentu,
misalnya rasionalisme, materialism, pragmatism, dan lain sebagainya.
2.
Filsafat sebagai suatu jenis
problema yang dihadapi oleh manusia sebagai hasil dari aktivitas berfilsafat.
Jadi manusia mencari suatu kebenaran yang timbul dari persoalan yang bersumber
pada akal manusia.
Filsafat sebagai suatu proses
:
1.
Yaitu bentuk suatu aktivitas
berfilsafat, dalam proses bpemecahan suatu permasalahan dengan menggunakan
suatu cara dan metode tertentu yang sesuai dengan objeknya
Definisi
Pancasila
Pancasila adalah
lima sila yang merupakan satu kesatuan rangkaiannilai-nilai luhur yang
bersumber dari nilai-nilai budaya masyarakat Indonesia yang sangat majemuk dan beragam dalam artian BHINEKA TUNGGAL IKA. Esensi
seluruh sila-sila merupakan suatu kesatuan. Pancasila berasal dari kepribadian
Bangsa Indonesia dan unsure-unsurnya telah dimiliki oleh Bangsa Indonesia dan
unsr-unsurnya telah dimiliki oleh Bangsa Indonesia sejak dahulu. Objek materi
filsafat adalah mempelajari segala hakikatsesuatu baik materal konkrit
(manusia,binatang,alam,dll)ndan abstrak (nilai,ide,moral dann pandangan hidup).
Pancasila mempunyai beberapa tujuan sebagai berikut :
· Pancasila sebagai Dasar Negara
Pancasila
sebagai dasar Negara atau
sering juga disebut sebagai dasar falsafah Negara ataupun sebagi Ideologi
Negara. Hal ini mengandung pengertian bahwa Pancasila sebagai dasar mengatur
penyelenggaraan pemerintahan. Kedudukan Pancasila sebagai Dasar Negara
mempunyai fungsi dan kedudukan sebagai kaidah Negara yang fundamental atau
mendasar, sehingga sifatnya tetap, kuat dan tidak dapat dirubah oleh siapapun,
termasuk oleh MPR/DPR hasil pemilihan Umum.
· Pancasila sebagai Sumber Hukum Dasar Nasional
Dalam
Ilmu Hukum istilah sumber hukum berarti sumber nilai-nilai yang menjadi
penyebab timbunya aturan hukum. Jadi dapat diartikan Pancasila sebagai Sumber
Hukum dasar nasional, yaitu segala aturan hukum yang berlaku dinegara kita
tidak boleh bertentangan dan harus bersumber pada Pancasila.
· Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia
Pancasila
sebagai Pandangan Hidup Bangsa atau Way of Life mengandung makna bahwa semua
aktifitas kehidupan bangsa Indonesia sehari-hari harus sesuai dengan sila-sila
daripada Pancasila, karena Pancasila juga merupakan kristalisasi dari
nilai-nilai yang dimiliki dan bersumber dari kehidupan bangsa Indonesia
sendiri. Nilai-nilai yang dimilikidan bersumber dari kehidupan bangsa Indonesia
sendiri.
· Pancasila sebagai Jiwa dan Kepribadian Bangsa Indonesia
Pancasila
sebagai jiwa bangsa lahir bersamaan adanya Bangsa Indonesia. Jadi Pancasila
lahir dari jiwa kepribadian bangsa Indonesia yang terkristalisasi nilai-nilai
yang dimilikinya.
· Pancasila sebagai Perjanjian Luhur Bangsa Indonesia
Pada
saat bangsa Indonesia bangkit untuk
hidup sendiri sebagai bangsa yang merdeka, Bangsa Indonesia telah sepakat untuk
menjadikan Pancasila sebagai Dasar Negara. Kesepakatan itu terwujud pada
tanggal 18 Agustus 1945 dengan disahkan Pancasila Dasar Negara oleh Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (PPKI) yang mewakili seluruh bangsa Indonesia.
· Pancasila sebagai
Ideologi Negara
Pancasila
sebagai Ideologi Negara merupakan tujuan bersama Bangsa Indonesia yang
mengimplementasikandalam Pembangunan Nasional yaitu mewujudkan masyarakat adil
dan makmur yang merata material dan spiritual dan spiritual berdasarkan
Pancasila dalam wadah Negara Kesatuan RI yang merdeka, berdaulat, bersatu dan
berkedaulatan rakyat dalam suasana perikehidupan bangsa yang aman, tentram,
tertib dan dinamis serta dalam lingkungan pergaulan dunia yang merdeka,
bersahabat tertib dan damai.
· Pancasila sebagai Pemersatu Bangsa
Bangsa
Indonesia yang pluralis dan wilayah Nusantara yang terdiri dari berbagai
pulau-pulau, maka sangat tepat apabila Pancasila ijadikan Pemersatu bangsa, hal
ini dikarenakan Pancasila mempunyai nilai-nilai umumdan universal sehingga
memungkinkan dapat mengakomodir semua perikehidupan yang berbhineka dan dapat
diterima oleh semua pihak.
Intisari
Pancasila sebagai Sistem Filsafat
Sebagaimana yang sudah
dijelaskan pada paragraph pertama, makna dasar Pancasila Sebagai Sistem
Filsafat adalah dasar mutlak dalam berfikir dan berkarya sesuai dengan saling
mengaitkan antara sila yang satu dengan lainnya. Contoh ketika kita mengkaji
sila ke 5 yang intila tentang keadilan. Maka harus dikaitkan dengan nilai
sila-sila yang lain artinya :
·
Keadilan yang berkeTuhanan
(sila 1)
·
Keadilan yang
berPrikemanusiaan (sila 2)
·
Keadilan yang
berKesatuan/Nasionalisme, Kekeluargaan (sila 3)
·
Keadilan yang Demokratis
Dan kesemua sila-sila
tersebut saling mencakup, bukan hanya dinilai satu persatu. Semua unsur (5
sila) tersebut memiliki tujuan tertentu.
Filsafat
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia
Merupakan kenyataan objektif
yang hidup dan berkembang dalam masyarakat. Pancasila memberi petunjuk mencapai
kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia tanpa membedakan suku atau ras.
Filsafat
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dan Negara
Semua kehidupan hukum
kegiatan dalam kehidupan hukum kegiatan dalam kehidupan kehidupan berbangsa dan
bernegara berpedoman pada Pancasila. Karena Pancasila merupakan sumber dari
segala sumber hukum bangsa dan Negara RI.
Orang yang berfikir
kefilsafatan ialah orang yang tidak meremehkan terhadap orang yang lebih rendah
derajatnya dan tidak menyepelekan masalah yang kecil, dan selalu berfikiran
positifkritis, dan bersifat arif bijaksana, universal dan selalu optimis.
CONTOH
Seorang Ilmuan tidak puas
mengenal ilmu hanya dari segi/sudut pandang ilmu itu sendiri. Dia ingin melihat
hakikat ilmu dari konstelasi lainnya.
·
Sumber Pengetahuan pancasila
pada dasarnya adalah bangsa Indonesia itu sendiri yang memiliki nilai
religious.
·
Tentang kebenaran pengetahuan
pancasila berdasarkan tingkatnya, maka pancasila mengetahui kebenaran dalam
kaitannya dengan pengetahuan positif. Pancasila juga mengakui kebenaran
pengetahuan manusia yang bersumber pada intuisi/perasaan.
Manusia pada hakikatnya
kedudukan kodratnya adalah sebagai makhluk Tuhan YME, maka sesuai dengan sila
pertama pancasila juga mengakui kebenaran wahyu yang bersifat mutlsk sebagai tingkatan
kebenaran yang tertinggi.
Selain itu dalam sila ke 3,
2, 4 dan ke , maka epistimologis (hakikat dan system pengetahuan) pancasiloa
juga mengakui kebenaran consensus terutama dalam kaitannya dengan hakikat sifat kodrat manusia
makhluk individu dan social.
Dasar
Aksiologis (Hakikat, Nilai, Kriteria) Sila-sila Pancasila
Bidang aksiologi adalah
cabang filsafat yang menyelidiki makna nilai, sumber nilai, jenis &
tingkatan nilai serta hakikat nilai seperti nilai alamiah & jasmaniah,
tanah subur, udara segar, air bersih, cahaya dan panas cahaya matahari
Menurut tinggi
rendahnya, nilai dapat digolongkan menjadi 4 tingkatan sebagai berikut :
1.
Nilai kebenaran, yaitu nilai
bersumber pada akal, rasio, budi atau cipta manusia
2.
Nilai keindaha/estetis yaitu
yang bersumber pada perasaan manusia
3.
Nilai kebaikan/nilai moral,
yaitu nilai yang bersumber pada unsure kehendak manusia
4.
Nilai Religius yang merupakan
nilai keharmonian tertinggi dan bersifat mutlak.
Nilai ini berhubungan dengan
kepercayaan dan keyakinan manusia dan bersumber pada wahyu yang berasal dari
Tuhan YME. Sistem filsafat Pancasila mengandung citra teryinggi terbukti dengan
berbedanya system filsafat pancasila dengan system filsafat lainnya:
1.
Sila-sila Pancasila merupakan satu kesatuan system yang bulat dan
utuh (sebagai satu totalitas). Dengan pengertian lain, apabila tidak bulat dan
tidak utuh atau satu sila dengan sila yang lainnya terpisah-pisah, maka ia
bukan pancasila.
2.
Prinsip-prinsip filsafat
pancasila
3.
Susunan pancasila dengan
suatu sisitem yang bulat dan utuh :
·
Sila 1, meliputi, mendasari,
menjiwai sila 2,3,4 dan 5
·
Sila 2, ,diliputi, didasari,
dan dijiwai sila 1, serta mendasari dan menjiwai sila 3, 4, dan 5
·
Sila 3, meliputi, mendasari
dan menjiwai sila 1, 2dan 3, serta mendasari jiwa sila 4 dan 5
·
Sila 4, meliputi, didasari,
dan dijiwai sila 1,2, dan 3, serta mendasari dan menjiwai sila 5
·
Sila 5, meliputi didasari,
dan dijiwai sila 1,2,3 dan 4
·
Pancasila sebagai substansi.
Artinya unsure asli/permanen/primer pancasila sebagai suatu yang ada mandiri,
yaitu unsure-unsurnya berasal pada dirinya sendiri.
Pancasila
Sebagai Sistem Filsafat memiliki beberapa nilai yaitu Nilai Obyektif dan
Subyektif
Nilai-nilai system filsafat Pancasila
adalah sebagai berikut :
1.
Rumusan dari sila-sila
pancasila menunjukan adanyasifat-sifat yang umum, universal dan abstrak. Karena
pada hakikatnya pancasila adalah nilai.
2.
Inti nilai-nilai Pancasila
berlaku tidak terikat oleh ruang. Artinya keberlakuan sejak jaman dahulu, masa
kini dan juga untuk masa yang akan datang, untuk bangsa Indonesia bleh jadi
untuk Negara lain yang secara eksplisit tampak dalam adat istiadat, kebudayaan,
tata hidup kenegaraan dan tata hidup beragama.
3.
Pancasila yang terkandung
dalam Pembukaan UUD 1945 memenuhi syarat sebagai pokok kaidah Negara yang
fundamental, sehingga merupakan suatu hukum positif di Indonesia. Oleh karena
itu hierarkisuatu tertib hukum di Indonesia berkedudukan sebagai tertib hukum
tertinggi. Maka secara objektif tidak dapat dirubah secara hukum, sehingga
melekat pada kelangsungan hidup Negara. Sebagai konsekuensinya jikalau
nilai-nilai yang terkandung dalam pembukaan UUD 1945 itu diubah maka sama
halnya denganmembubarkan Negara proklamasi 17 Agustus 1945.
Sedangkan Nilai-nilai Sistem
Filsafat Pancasila adalah sebagai berikut :
1.
Nilai Pancasila
timbul dari bangsa Indonesia itu sendiri.
Nilai-nilai
yang terdapat dalam Pancasila merupakan hasil dari pemikiran, penilaian, dan
refleksi filosofis dari bangsa Indonesia sendiri. Ideologi pancasila berbeda
dengan ideology-ideologi lain karena isi pancasila diambil dari nilai budaya
bangsa Indonesia dan religi budaya religi yang telah melekat erat, sehingga
jiwa pancasila adalah jiwa bangsa Indonesia sendiri.
2. Nilai Pancasila merupakan filsafat Bangsa Indonesia
Pancasila
sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia menjadi pedoman bangsa untuk mengatur
aspek kehidupan berbangsa dan bernegara sekaligus menjadi cermin jati diri
bangsa yang diyakini sebagai sumber nilai atas kebenaran, keadilan, kebaikan,
dan kebijaksanaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
3. Pancasila merupakan nilai-nilai yang sesuai dengan hati
nurani bangsa Indonesia
Karena
bersumber dari kepribadian bangsa sehingga dalam perjalanannya akan selaras
dengan nilai-nilai pancasila.
Dalam kehidupan bernegara,
nilai dasar Pancasila harus tampak dalam kehidupan bernegara, nilai dasar
Pancasila harus tampak dalam produk peraturan perundangan harus dijiwai oleh
nilai-nilai pancasila, sehingga tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai
pancasila.
Dasar-dasar
Ilmiah Pancasila Sebagai Suatu Kesatuan Sistematis Dan Logis
Filsafat pancasila merupakan
refleksi kritis dan rasional tentang pancasila sebagai dasar Negara dan
kenyataan budaya bangsa dengan tujuan untuk mendapatkan pokok-pokok pengertian
secara mendasar dan menyeluruh. Dengan demikian, filsafat pancasila akan
mengungkapkan konsep-konsep kebenaran yang bukan saja ditunjukan pada bangsa
Indonesia, melainkan bagi manusia umumnya.
1. Aspek
Ontologis
Ontologi
menurut Runes, merupakan teori tentang adanya keberadaan atau eksistensi.
Sementar Aristoteles menyebutnya sebagai ilmu yang menyelidiki hakikat sesuatu
dan disamakan artinya dengan metafisika.
Kesimpulannya
ontology merupakan bidang filsafat yang menyelidiki makna yang ada, sumber yang
ada, jenis ada, dan hakikat ada, termaksud ada alam manusia, metafisika,
kesemertaan, atau kosmologi.
2.
Aspek Epistimologi
Epistimologi
merupakan bidang atau cabang filsafat yang menyelidiki asal, syarat, susunan,
metode, dan validasi ilmu pengetahuan. Pengetahuan manusia sebagai hasil
pengalaman dan pemikiran membentuk budaya, sebagaimana manusia mengetahui bahwa
ia tahu atau mengetahui sesuatu itu
pengetahuan menjadi penyelidikan epistimologi. Dalam hal ini terdapat 3
hal yang menjadi focus Pancasila dalam dasar epistimologi. Yaitu :
·
Pertama, Pancasila adalah
sumber pengetahuan, yang dimana sumber pengetahuan ini berasal dari bangsa
Indonesia sendiri yang memiliki nilai-nilai adat, kebudayaan dan religious.
·
Kedua, mengenai susunan
Pancasila sebagai system pengetahuan yakni isi Pancasila nyang bersifat
universal atau dapat diterjemahkan sebagai esensi pancasila yang dapat
dijadikan tolak ukur dalam bernegara dan sumber tertib hukum.
·
Ketiga, pandangan pancasila
tentang pengetahuan manusia. Pancasila mengakui kebenaran yang diperoleh
manusia berdasarkan rasa, akal, dan kehendak dan juga bersumber dari isi rohani
seseorang selain pancasila juga mengakui kebenaran rasio yang bersumber pada
akal manusia dan juga kebenaran berdasarkan intuisi dan alat indra dan segala
bentuk penggunaanfisik dan mental serta jasmani dan rohani yang ada pada diri
manusia.
3.
Aspek Aksiologi
Aksiologi mempunyai arti nilai, manfaat, pikiran dan
ilmu/teori. Menurut Brameld, aksiologi adalah cbang filsafat yang menyelidiki :
·
Tingkah laku moral, yang
berwujud etika
·
Ekspresi etika, yang berwujud
estetika atau seni dan keindahan
·
Sosio Politik yang berwujud
ideology
Dengan demikian, aksiologi
merupakan cabang filsafat yang menyelidiki makna nilai, sumber nilai, jenis
nilai, termaksud estetika, etika, ketuhanan dan agama
D.
RANGKUMAN
Pancasila sebagai system
filsafat adalah suatu kesatuan yang saling berhubungan untuk satu tujuan
tertentu, dan saling berkualifikasi yang tidak terpisahkan satu dengan yag
lainnya. Jadi pancasila pada dasarnya satu bagian atau unit-unit yang saling
berkaitan satu sama lain, dan memiliki fungsi serta tugas masing-masing.
Pada umumnya terdapat dua
pengertian filsafat yaitu filsafat dalam arti produk dan filsafat dalam arti
proses. Selain itu ada pengertian lain, yaitu filsafat sebagai pandangan hidup.
Disamping itu, dikenal juga filsafat dalam arti teoritis dan filsafat dalam
arti praktis.
Pancasila adalah
lima sila yang merupakan satu kesatuan rangkaiannilai-nilai luhur yang
bersumber dari nilai-nilai budaya masyarakat Indonesia yang sangat majemuk dan beragam dalam artian BHINEKA TUNGGAL IKA. Esensi
seluruh sila-sila merupakan suatu kesatuan. Pancasila berasal dari kepribadian
Bangsa Indonesia dan unsure-unsurnya telah dimiliki oleh Bangsa Indonesia
Pancasila mempunyai beberapa
tujuan sebagai berikut :
·
Pancasila sebagai Dasar
Negaran
·
Pancasila sebagai Sumber
Hukum Dasar Nasional
·
Pancasila sebagai Pandangan
Hidup Bangsa Indonesia
·
Pancasila sebagai Jiwa dan Kepribadian
Bangsa Indonesia
·
Pancasila sebagai Perjanjian
Luhur Bangsa Indonesia
·
Pancasila sebagai Ideologi Negara
·
Pancasila sebagai Pemersatu
Bangsa
makna dasar Pancasila Sebagai
Sistem Filsafat adalah dasar mutlak dalam berfikir dan berkarya sesuai dengan
saling mengaitkan antara sila yang satu dengan lainnya. Contoh ketika kita
mengkaji sila ke 5 yang intila tentang keadilan. Maka harus dikaitkan dengan
nilai sila-sila yang lain artinya :
·
Keadilan yang berkeTuhanan
(sila 1)
·
Keadilan yang berPrikemanusiaan
(sila 2)
·
Keadilan yang
berKesatuan/Nasionalisme, Kekeluargaan (sila 3)
·
Keadilan yang Demokratis
Dan kesemua sila-sila
tersebut saling mencakup, bukan hanya dinilai satu persatu. Semua unsur (5
sila) tersebut memiliki tujuan tertentu.
E. LATIHAN
Soal PG
1. Pancasila memiliki
beberapa tujuan yaitu? Kecuali….
a. Pancasila sebagai dasar
Negara
b. Pancasila sebagai sumber
hukum dasar nasional
c. Pancasila sebagai
pandangan hidup bangsa Indonesia
d. Pancasila sebagai jiwa dan
kepribadian bangsa Barat
Jawaban :
d. Pancasila sebagai jiwa dan kepribadian bangsa Barat
2. Menurut tinggi rendahnya,
nilai dapat digologkan menjadi berapa tigkatan?
a. 1 c. 3
b.2 d. 4
Jawaban :
d. 4
3. Pada umumnya terdapat 2
pengertian filsafat, yaitu?...
a. Produk dan Proses
b. Produk dan Jasa
c. Proses dan Jasa
d. Produk dan Distribusi
Jawaban :
a. Produk dan Proses
4. Bangsa Indonesia sepakat
menjadikan Pancasila sebagai Dasar Negara Indonesia pada tanggal?
a. 1 Juni 1945 c. 17 Agustus 1945
b. 18 Agustus 1945 d. 28 Oktober 1945
Jawaban :
b. 18 Agustus 1945
5. Apa itu aspek ontology
berdasarkan system filsafat pancasila?
a. bidang filsafat yang
menyelidiki makna pancasila, sumber, dan hakikat yang ada
b. bidang filsafat yang
menyelidiki asal, syarat, susunan, metode pancasila
c. bidang filsafat yang
menyelidiki makna, sumber, jenis, tingkatan nilai pancasila
d. bidang filsafat yang
mengekspresikan etika pancasila
Jawaban :
a. bidang filsafat yang menyelidiki makna pancasila, sumber, dan hakikat yang
ada
6. Aksiologi pada pancasila
adalah cabang filsafat yang menyelidiki? Kecuali…
a. Tingkah laku moral, yang
berwujud etika.
b. Pandangan pancasila
tentang pengetahuan manusia
c. Ekspresi etika, yang
berwujud estetika atau seni dan keindahan
d. Sosio Politik yang berwujud
ideology
Jawaban :
b. Pandangan pancasila tentang pengetahuan manusia
7. Apa itu aspek Epistimologi
berdasarkan system filsafat pancasila?
a. bidang filsafat yang
menyelidiki makna pancasila, sumber, dan hakikat yang ada
b. bidang filsafat yang
menyelidiki asal, syarat, susunan, metode pancasila
c. bidang filsafat yang
menyelidiki makna, sumber, jenis, tingkatan nilai pancasila
d. bidang filsafat yang
mengekspresikan etika pancasila
Jawaban :
b. bidang filsafat yang menyelidiki asal, syarat, susunan, metode pancasila
8. Apa itu aspek Aksiologi
berdasarkan system filsafat pancasila?
a. bidang filsafat yang
menyelidiki makna pancasila, sumber, dan hakikat yang ada
b. bidang filsafat yang
menyelidiki asal, syarat, susunan, metode pancasila
c. bidang filsafat yang
menyelidiki makna, sumber, jenis, tingkatan nilai pancasila
d. bidang filsafat yang
mengekspresikan etika pancasila
Jawaban :
c. bidang filsafat yang menyelidiki makna, sumber, jenis, tingkatan nilai
pancasila
9. Filsafat dalam bahasa inggris yaitu?
a. Philia c. Philosophy
b. philos d. Philosophia
Jawaban :
c. Philosophy
10. Beerikut ini merupakan
berbagai aliran filsafat, kecuali...
a. materialistis c. rasionalisme
b. humanism d. liberalism
Jawaban :
a. materialistis
Soal PG Variasi
1. Faktor timbulnya keinginan
manusia untuk berfilsafat adalah?
1.
Keheranan
2.
Kesangsian
3.
Kesadaran akan keterbatasan
4.
Iseng
a.
1,2,3 c. 1,3,4
b.
2,3,4 d. 1,2,4
Jawaban : a. 1,2,3
2.
Pancasila mempunyai beberapa tujuan sebagai berikut, kecuali…
1.
Pancasila sebagai dasar Negara
2.
Pancasila sebagai sumber hukum dasar internasional
3.
Pancasila sebagai sumber hukum dasar nasional
4.
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia
a.
1,2,3 c. 1,3,4
b.
2,3,4 d. 1,2,4
Jawaban : c. 1,3,4
3.
Berikut ini merupakan nilai-nilai pancasila yang dirumuskan dari sumber nilai
utama, kecuali….
1.
Nilai Fundamental
2.
Nilai Kolektif
3.
Nilai Proses
4.
Nilai Rumusan kesatuan sila-sila pancasila sebagai suatu system
a.
1,2,3 c. 1,3,4
b.
2,3,4 d. 1,2,4
Jawaban :
d. 1,2,4
4. Aksiologi pada pancasila
adalah cabang filsafat yang menyelidiki? Kecuali…
1.
Tingkah laku moral, yang berwujud etika.
2.
Pandangan pancasila tentang pengetahuan manusia
3.
Ekspresi etika, yang berwujud estetika atau seni dan keindahan
4.
Sosio Politik yang berwujud ideology
a.
1,2,3 c. 1,3,4
b.
2,3,4 d. 1,2,4
Jawaban : c. 1,3,4
5. Menurut tinggi remdahnya,
nilai dapat digolongakan menjadi 4 tingkatan, apasajakah nilai-nilai itu?
1.
Nilai Kebenaran
2.
Nilai Keindahan
3.
Nilai Kebaikan
4.
Nilai religious
a.
1,2,3 c. 1,3,4
b.
2,3,4 d. semua benar
Jawaban : d. semua benar
6.
Berikut ini cirri khas pembeda system filsafat pancasila dengan filsafat
lainnya. Kecuali….
1.
Sila-sila pancasila merupakan satu kesatuan system yang utuh dan bulat
2.
Prinsip-prinsip filsafat pancasila
3.
Susunan pancasila dengan suatu system yang bulat dan utuh
4.
Susunan pancasila yang tak utuh dan hancur
a.
1,2,3 c. 1,3,4
b.
2,3,4 d. semua benar
Jawaban : a. 1,2, 3
7.
Berikut ini yang merupakan nilai-nilai system pancasila adalah? Kecuali…
1.
umum, universal dan abstrak
2.
tidak terikat oleh ruang
3.
objektif tidak dapat dirubah secara hukum
4.
dapat dirubah
a.
1,2,3 c. 1,3,4
b.
2,3,4 d. semua benar
Jawaban : a. 1,2,3
8.
Berikut ini merupakan nilai-nilai system filsafat pancasila, kecuali….
1.
Nilai-nilai pancasila timbul dari bangsa asing
2.
Nilai-nilai pancasila timbul dari bangsa Indonesia itu sendiri
3.
Nilai pancasila merupakan filsafat bangsa Indonesia
4.
Pancasila merupakan nilai-nilai yang sesuai dengan hati nurani bangsa Indonesia
a.
1,2,3 c. 1,3,4
b.
2,3,4 d. semua benar
Jawaban : b. 2,3,4
9. Menurut tinggi rendahnya, nilai dapat
digologkan menjadi berapa tigkatan?
a. 1 c. 3
b.2 d. 4
Jawaban :
d. 4
10. Pada umumnya terdapat
beberapa pengertian filsafat yaitu?
1.
filsafat dalam arti produk
2.
filsafat dalam arti proses
3.
filsafat sebagai pandangan hidup
4.
filsafat dalam arti teoritis dan filsafat dalam arti praktis.
a.
1,2,3 c. 1,3,4
b.
2,3,4 d. semua benar
Jawaban : d. semua benar
.
Soal Essay
1. Sebutkan apa saja Faktor timbulnya keinginan
manusia untuk berfilsafat?
Jawaban :
· Keheranan, sebagian filsuf berpendapat bahwa adanya
kata heran merupakan asal dari filsafat. Rasa heran itu akan mendorong untuk
menyelidiki dan mempelajari.
· Kesangsian, merupakan sumber utama bagi pemikiran
manusia yang akan menuntun pada kesadaran. Sikap ini sangat berguna untuk
menemukan titik pangkal yang kemudian tidak disangsikan lagi.
· Kesadaran akan keterbatasan, manusia mulai
berfilsafat jika ia menyadari bahwa dirinya sangat kecil dan lemah terutama
biladibandingkan dengan alam sekelilingnya. Kemudian muncul kesadaran akan
keterbatasan bahwa diluar yang terbatas pasti ada sesuatu yang tidak terbatas.
2. Jelaskan apa yang dimaksud
dengan Nilai Pancasila merupakan filsafat Bangsa Indonesia!
Jawaban :
Pancasila
sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia menjadi pedoman bangsa untuk mengatur
aspek kehidupan berbangsa dan bernegara sekaligus menjadi cermin jati diri
bangsa yang diyakini sebagai sumber nilai atas kebenaran, keadilan, kebaikan,
dan kebijaksanaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
3. Apasajakah
Intisari Pancasila sebagai Sistem Filsafat?
Jawaban
Sebagaimana yang sudah
dijelaskan pada paragraph pertama, makna dasar Pancasila Sebagai Sistem
Filsafat adalah dasar mutlak dalam berfikir dan berkarya sesuai dengan saling
mengaitkan antara sila yang satu dengan lainnya. Contoh ketika kita mengkaji
sila ke 5 yang intila tentang keadilan. Maka harus dikaitkan dengan nilai
sila-sila yang lain artinya :
·
Keadilan yang berkeTuhanan
(sila 1)
·
Keadilan yang
berPrikemanusiaan (sila 2)
·
Keadilan yang
berKesatuan/Nasionalisme, Kekeluargaan (sila 3)
·
Keadilan yang Demokratis
Dan kesemua sila-sila
tersebut saling mencakup, bukan hanya dinilai satu persatu. Semua unsur (5
sila) tersebut memiliki tujuan tertentu.
4. Apa yang dimaksud dengan Pancasila
sebagai Dasar Negara?
Jawaban :
Pancasila sebagai dasar
Negara atau sering juga disebut sebagai
dasar falsafah Negara ataupun sebagi Ideologi Negara. Hal ini mengandung
pengertian bahwa Pancasila sebagai dasar mengatur penyelenggaraan pemerintahan.
Kedudukan Pancasila sebagai Dasar Negara mempunyai fungsi dan kedudukan sebagai
kaidah Negara yang fundamental atau mendasar, sehingga sifatnya tetap, kuat dan
tidak dapat dirubah oleh siapapun, termasuk oleh MPR/DPR hasil pemilihan Umum.
5. Apa yang dimaksud Pancasila sebagai Ideologi Negara?
Jawaban :
Pancasila sebagai Ideologi
Negara merupakan tujuan bersama Bangsa Indonesia yang mengimplementasikandalam
Pembangunan Nasional yaitu mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang merata
material dan spiritual dan spiritual berdasarkan Pancasila dalam wadah Negara
Kesatuan RI yang merdeka, berdaulat, bersatu dan berkedaulatan rakyat dalam
suasana perikehidupan bangsa yang aman, tentram, tertib dan dinamis serta dalam
lingkungan pergaulan dunia yang merdeka, bersahabat tertib dan damai.
F. Glosarium
Filsafat
dalam bahasa inggris yaitu Philosophy, adapun istilah filsafat berasal dari
bahasaa Yunani yaitu Philosophia, yang terdiri atas dua kata yaitu Philos
(cinta) atau Philia Persahabata, tertarik, kepada) dan Sophos (Hikmah,
Kebijaksanaan, Pengetahuan, Keterampilan, Intelegensi). Jadi secara etimologi,
filsafat berarti cinta kebijaksanaan atau kebenaran (love of wisdom).
Cabang
dari ilmu filsafat
-Metafisika
(ontology, kosmologi, antropologi)
-Epistimologi
(Pengetahuan)
-Aksiologis
(nilai)
-Logika
(jalan pemikiran)
-Etika
(tingkah laku)
-Estetika
(keindahan)
Dasar
dari Epistimologi Pancasila
-Berdasarkan
hasil perolehan pengetahuan mendalam
-Adanya
bukti pengalaman
-Objek
pengetahuan yang selalu jadi bahan kajian
Dasar
Dari Aksiologi Pancasila
-
Sistem nilai kerokhanian atau
nilai spiritual
-
Nilai material
-
Nilai Vital
-
Nilai kebenaran
-
Nilai keindahan
-
Nilai kebaikan
-
Nilai kesucian
Pancasila merupakan suatu system yang tergambarkan melalui
sila-sila yang ada disalamnya.
Daftar Pustaka
https://suparman11.wordpress.com/2014/
10/22/pancasila-sebagai-sistem-filsafat/
cecepsuhardiman.blospot.com/2013/06/pancasila-sebagai-sistem-filsafat.html?m=1
Prof. Dr.
H. Kaean, M.S. & Drs. H. Achmadzubaii, M.Si, “Pendidikan
Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi” 2007, Yogyakarta : Paradigma
Pancasila,
Refleksi filsafati, transformasi ideologik, niscayaan metoda berpikir, Abdul Kadir Besar, Pustaka Azhary,
Jakarta 2005
Soedarsono,
soemarno (2008) membangun kembali jatidiri bangsa. Jakarta : Elex Media Komputindo