Bella POV
Hari ini, tanggal 13 Agustus adalah peringatan hari ulangtahun pernikahanku
dengan Edward. Pernikahan kami sudah berumur tujuh tahun sekarang. Dan hari
ini, di tanggal yang sama dengan tanggal pernikahanku, aku akan melihat putriku
satu-satunya menikah. Ya, hari ini Renesmee akan menikah dengan sahabatku,
Jacob Black.
Aku memang sudah bisa menerima Jacob menjadi calon menantuku, tapi
aku tidak menyangka akan secepat ini. Sebentar lagi, aku akan kehilangan
Renesmee. Putriku akan menjadi milik orang lain, sahabatku, Jacob.
Saat ini aku sedang menonton Alice dan Rosalie mendandani Renesmee di kamar
mandi Alice yang super besar. Di tempat ini jugalah Alice mendandaniku dulu.
Kamar mandi itu masih sama, seluruh permukaannya dipenuhi berbagai
pernak-pernik seperti di salon kecantikan.
Alice tampak sibuk memermak wajah Renesmee (yang kurasa tidak perlu
dilakukan, toh Renesmee sudah sangat mempesona) dan Rosalie sibuk menata
rambutnya. Renesmee akan memakai gaun yang sama dengan yang kupakai di hari
pernikahanku. Dia benar-benar ingin pernikahannya mirip dengan pernikahanku.
"Momma," panggil Renesmee.
Aku terlalu sibuk melamun hingga tidak menyadari bahwa Alice dan Rosalie
sudah selesai mendandani Renesmee, yang kini sudah berdiri di depanku. Aku
terpana menatap Renesmee dari atas hingga ke bawah. Bahkan kata 'sempurna' pun
sepertinya terlalu remeh jika ditujukan untuk putriku ini. Dia tampak sangat
mempesona. Tidak pernah ada makhluk yang lebih cantik darinya, bahkan Rosalie
pun tidak.
"Oh, Renesmee, dear, kau—cantik—sangat cantik," aku tidak
menemukan kata-kata yang tepat untuk menggambarkan dirinya saat ini.
"Dia lebih dari sempurna," aku bisa mendengar nada bangga dari
dalam suara Rosalie. Aku manatap Rosalie dan melihatnya sedang tersenyum pada
Renesmee.
"Oh, aunty Rose, kau membuatku malu. Aku tidak secantik dirimu,"
ujar Renesmee malu-malu.
"Tentu tidak! Aku yang memermakmu dan tidak boleh ada yang mengaku
lebih cantik darimu jika aku sudah memermakmu. Kau jelas lebih cantik, Nessie
dear," ujar Alice lembut.
"Yeah, Alice benar, sayangku. Aku tidak ada apa-apanya dibandingkan
dengan dirimu hari ini," Rosalie terus tersenyum menatap Renesmee.
"Terima kasih, aunty Rose dan aunty Alice. Sebaiknya kalian juga segera
bersiap," ujar Renesmee.
Tak lama kemudian, Alice dan Rosalie keluar untuk berganti pakaian,
meninggalkan aku berdua dengan putriku.
"Mom, tahukah kau bahwa kau sangat cantik?" Tanya Renesmee,
tersenyum padaku.
Aku memang sudah di permak Alice lebih dulu sebelum Renesmee. Alice juga
memberiku gaun untuk kupakai di hari pernikahan putriku ini, khusus dipesan
dari desainer terbaik di Perancis (aku bahkan tidak bisa melafalkan labelnya
dengan baik walaupun aku sudah menjadi vampire). Gaunku berbahan satin dan
berwarna putih bertali seperti gaun Renesmee. Ujung gaunku dipotong
lancip-lancip, jadi ada bagian yang panjangnya hanya sampai lututku dan ada
yang hampir mencapai mata kaki.
"Tidak, sayang. Aku tidak sepertimu. Kau sangat memukau, dear,"
kataku sambil menyentuh lembut pipi Renesmee. Tingginya sekarang sudah sama
dengan tinggi badanku.
"Yeah, Bella memang tidak pernah tahu bahwa dirinya sangat cantik,
Renesmee dear," ujar suara Edward.
Aku bisa merasakan kehadiran Edward yang tiba-tiba di sampingku. Begitu dia
berada di sisiku, tangannya langsung memeluk pinggangku. Seandainya aku masih
manusia, pipiku pasti sudah merona sangat merah sekarang.
Renesmee tersenyum melihat kemesraan yang diberikan Edward untukku. Aku tahu
dia juga membayangkan dirinya dan Jacob akan seperti aku dan Edward sekarang.
"Kau cantik, sayang. Tidak ada yang lebih cantik darimu, kecuali ibumu,
tentu saja," ujar Edward seraya mengecup pipiku. Aku memukul bahunya
pelan, merasa malu. Renesmee hanya terkekeh geli melihatku dan Edward.
"Ya—ya—aku tahu bagi Daddy tidak ada yang lebih cantik dari
Momma," ujar Renesmee geli, "lagipula, aku juga sudah menemukan orang
yang menganggapku paling cantik juga."
"Tentu saja, karena kau memang sangat cantik, sayang," kataku lagi.
Edward memeluk pinggangku semakin erat dan Renesmee semakin terkekeh.
Kami bertiga saling bertatapan selama beberapa saat. Banyak hal yang ingin
kukatakan pada Renesmee karena mungkin ini adalah kesempatan terakhirku
bersamanya sebelum dia menjadi milik orang lain. Tapi yang bisa kulakukan
adalah memandangi Renesmee. Kalau aku masih bisa menangis, aku pasti sudah
menangis saat ini.
"Aku akan merindukan kalian, Mom, Dad," ujar Renesmee pelan.
Wajahnya tersenyum sedih.
"Tentu saja kami juga akan merindukanmu, sayang. Sering-seringlah
berkunjung kemari," ujarku lembut.
"Yeah, kami tetap orangtuamu walaupun kau sudah menikah, dear,"
Edward juga ikut menimpali.
Tiba-tiba saja Renesmee memelukku dan Edward. Aku bisa merasakan ada getaran
dalam suaranya ketika dia berkata,
"Aku sangat menyayangi kalian."
"Kami mencintaimu juga, Renesmee dear," balas Edward.
"Jangan menangis, sayang. Nanti maskaramu luntur. Alice bisa membunuh
kami nanti jika make-up mu rusak saat kau berada bersama kami," kataku,
membuat Renesmee tertawa.
"Apapun yang terjadi, kami akan selalu menyayangimu. Sampai kapanpun,
kau tetap anak kami," kataku lagi.
"Terima kasih, Mum, Dad," ujar Renesmee tepat saat pintu kembali
terbuka. Alice muncul dari balik pintu dengan gaun keperakan melekat pada tubuh
mungilnya.
"Kalian sudah siap? Esme meminta kalian segera turun , Bella, Edward.
Nessie juga harus bersiap, waktunya sebentar lagi," ujar Alice.
"Baiklah, Alice," ujarku, kemudian menatap Renesmee lagi dan
memeluknya.
"Kau akan baik-baik saja. Aku tahu itu. Aku mencintaimu," ujarku
pada Renesmee.
"Aku mencintaimu juga, Mum."
Dengan kecupan terakhir di pipi Renesmee, aku dan Edward meninggalkannya
bersama Alice dan turun ke ruang pemberkatan.
Sesampainya di ruang pemberkatan, aku mendengar Rosalie sudah memulai
permainan pianonya. Emmett dan Jasper tampak sedang mengantar para tamu vampire
maupun para werewolf menuju tempat duduk mereka. Aku masih sempat melambai pada
Emily sebelum bergabung dengan Carlisle dan Esme untuk menyambut tamu dari
keluarga vampire lain.
Baik Charlie maupun ReneƩ terpaksa tidak diundang dalam pernikahan ini
meskipun Charlie adalah teman baik Billy Black, ayah Jacob. Akan sangat sulit
menjelaskan pada Charlie bagaimana Renesmee dapat tumbuh dewasa secepat itu
dalam waktu tujuh tahun.
Tidak lama kemudian, terdengar deru mobil dari arah halaman. Aku segera
menuju ke halaman dan melihat Embry Call, sahabat Jacob turun dari mobil
bersama dengan Mr. Weber, ayah dari teman baikku, Angela Weber, yang akan
memberkati pernikahan Renesmee. Ayah Angela jugalah yang memberkati
pernikahanku dengan Edward.
"Bella, sudah waktunya," panggil Esme dan aku segera
menghampirinya.
"Mana Edward?" Tanyaku.
"Dia sudah ke atas menemui Renesmee lagi. Dia harus mendampinginya,
ingat?" Jawab Esme.
"Oh, jadi Edward tetap menjadi orangtuanya di depan Mr. Weber?"
Tanyaku lagi.
"Well, kurasa kita tidak ada masalah dengan itu, Bella. Jacob sudah
memberitahu Mr. Weber bahwa Edward akan menjadi wali Renesmee," jawab Esme
lagi, kemudian dia mengamit lenganku dan membawaku ke deretan bangku depan
sebelah kanan.
Setelah aku duduk bersama Esme dan Carlisle, aku melihat Jacob sudah berdiri
di depan altar dan Rosalie mulai memainkan mars pernikahan. Aku segera menoleh
ke arah belakang dan melihat Renesmee sudah berdiri disana dengan Edward di
sisinya.
Aku terpana menatap putriku. Tidak pernah kulihat sesuatu yang lebih indah
daripada dirinya. Kebahagiaan yang terpancar dari wajahnya membuat dirinya
tampak sempurna. Aku menoleh pada Jacob dan melihat kebahagiaan yang jauh lebih
besar terpancar dari wajahnya. Renesmee tampak seperti sudah tidak sabar lagi
untuk mencapai tempat Jacob. Aku cukup yakin bahwa yang membuatnya sekarang
belum berlari dan menghambur ke dalam pelukan Jacob hanyalah karena genggaman
Edward pada tangannya. Renesmee benar-benar mirip denganku dalam hal ini.
Setelah Renesmee dan Edward mencapai tempat Jacob, aku melihat Edward dan
Jacob bertatapan dan bertukar senyum sebelum Edward meletakkan tangan Renesmee
dalam genggaman Jacob.
Dan pemberkatan pun dimulai.
Edward duduk di sampingku dan meremas tanganku lembut. Aku menoleh padanya
dan melihatnya tersenyum lembut padaku, yang kubalas dengan senyum kecil.
"Semuanya akan baik-baik saja, Bella. Aku percaya Jacob akan
membahagiakan Renesmee," bisiknya pelan dengan suaranya yang merdu dan
tenang.
"Ya," bisikku, "aku tidak khawatir, Edward. Aku juga percaya
pada Jacob. Aku tahu dia tidak akan pernah menyakiti Renesmee. Aku hanya—sedih
harus berpisah dengan Renesmee."
Edward tampak hendak menjawab, tetapi suara ayah Angela sudah memenuhi
ruangan. Aku dan Edward kembali memfokuskan diri untuk mengikuti acara
pemberkatan.
Aku mendengar Jacob dan Renesmee mengucapkan janji setia. Aku yakin aku
pasti sudah menangis jika aku masih manusia—tangisan bahagia. Aku menatap
Renesmee dan Jacob, melihat kebahagiaan tergambar jelas di wajah keduanya.
Aku menggenggam tangan Edward kuat-kuat untuk menggambarkan perasaanku
ketika mendengar Renesmee dan Jacob mengucapkan, "Aku bersedia."
Edward balas menggenggam tanganku, seolah mengerti perasaanku. Aku ikut
berdiri dan bertepuk tangan seperti tamu-tamu lain yang hadir ketika tiba
saatnya Renesmee dan Jacob berciuman.
Aku menjadi orang pertama yang mencapai Renesmee setelah upacara pemberkatan
selesai dan memeluknya erat-erat. Edward menyusulku dalam sekejap dan kami
bertiga berpelukan bersama.
"Kau bahagia, sayang?" Bisikku pada Renesmee.
"Aku tidak pernah merasa sebahagia ini, Momma," jawab Renesmee
saat dia melepaskan pelukanku dan Edward. Tangannya kemudian meraih tangan
Jacob dan menggenggamnya.
"Aku senang kalau kau bahagia, sayang," ujarku, kemudian aku
menoleh pada Jacob, "kau harus benar-benar menjaga putriku dengan baik.
Kalau sampai kau melukainya, aku bersumpah akan merobek lehermu."
"Kau tidak perlu melakukannya, Bella. Aku akan menjadi orang pertama
yang melakukannya jika dia sampai berani melukai Ness—Renesmee," ancam
Edward pada Jacob.
Jacob hanya tertawa mendengar ancaman dariku dan Edward, "Jangan
khawatir, Bells. Aku bersumpah tidak akan pernah menyakiti Nessie."
"Itu yang kuharapkan, Jake," ujarku, kemudian tersenyum lembut
pada Jacob.
Acara selanjutnya adalah pesta. Aku tidak pernah menyukai pesta, tapi aku
harus tetap mengikutinya. Aku berdansa dengan Jacob sementara Edward berdansa
dengan Renesmee. Aku dan Jacob sama-sama tidak pandai berdansa, jadi kami hanya
berjalan maju-mundur saja mengikuti alunan musik yang dimainkan oleh Rosalie.
"Kau bahagia, Jake?" Tanyaku, walaupun sebenarnya aku tahu itu
tidak perlu dipertanyakan lagi.
"Tentu saja, Bella. Aku tidak pernah merasa sebahagia ini. Aku
mencintai Nessie dan sekarang dia benar-benar telah menjadi bagian dari
diriku," jawab Jacob.
"Aku senang mendengarnya, Jake."
Kemudian aku berdansa dengan Edward sementara Jacob berdansa dengan
Renesmee. Aku melihat Alice dan Jasper juga turun ke lantai dansa, begitu juga
dengan Sam dan Emily, serta Esme dan Carlisle. Sementara itu Emmett tampak
asyik mengobrol dengan Embry dan Quil. Tidak lama kemudian Paul membawa Rachel,
kakak Jacob turun ke lantai dansa.
"Kau tahu, Edward? Aku merasa aneh. Sepertinya baru kemarin aku melihat
Renessme kecil dan sekarang—lihatlah—dia tumbuh begitu cepat—dan sekarang dia
sudah menikah," kataku dengan suara seperti tercekat.
"Aku tahu, Bella. Aku juga merasa begitu. Dia sekarang sudah dewasa,
walau secara teknis umurnya belum genap tujuh tahun," ujar Edward sambil
tersenyum miring, senyum favoritku.
Aku meletakkan kepalaku di dada Edward dan dia membelai rambutku dengan
lembut. Aku memejamkan mata dan merasakan kebahagiaan luar biasa, walaupun aku
juga merasa sedih harus berpisah dengan putriku, tapi tidak ada yang lebih
membuatku bahagia dibandingkan dengan melihat putriku bahagia.
Satu jam kemudian, aku melepas kepergian Renesmee dan Jacob. Mereka akan
pergi berbulan madu. Aku sedikit khawatir, apakah Renesmee sudah cukup dewasa
untuk itu. Edward seolah tahu apa yang kupikirkan dan dia memelukku dengan
lembut, memberikan ketenangan dalam diriku.
"Momma!" Renesmee menghambur dalam pelukanku sebelum dia berangkat
dan aku balas memeluknya. Dia sudah berganti pakaian dengan gaun biru tua yang
sama dengan yang kupakai saat berbulan madu dengan Edward. Hanya saja Renesmee
jelas tampak lebih cantik dariku saat itu.
"Aku mencintaimu," katanya dalam pelukanku.
"Aku terlebih lagi, sayang," jawabku, mengusap rambutnya lembut.
"Dan kau juga, Dad," Renesmee berganti memeluk Edward.
"Aku tahu, dear," ujar Edward lembut.
Renesmee tersenyum pada kami dan kemudian pergi menyusul Jacob yang sudah
berada dalam mobil. Ketika mobil mulai berjalan pergi, Renesmee membuka kaca
jendela dan melambai.
"Aku akan menelepon!" Serunya, sementara mobil semakin menjauh.
"Well, ini awal yang baru lagi, sayang," ujar Edward setelah mobil
yang membawa Jacob dan Renesmee menghilang dari pandangan.
"Ya, aku tahu. Tapi bersamamu, aku akan melewatinya," ujarku.
Kemudian aku menatap Edward dan berjingkat sedikit untuk mencapai bibirnya.
Edward merengkuhku dalam pelukannya dan menciumku lembut.